Ungkapan bahwa perempuan memiliki keterbatasan untuk bergerak maju dan berpengaruh merupakan pernyataan yang tidak ada dasarnya. Hal itu dibuktikan salah satunya dengan kisah hidup seorang perempuan yang bernama Rahmah el-Yunusiyyah. Perjalanan serta kiprahnya terangkum runtut dalam buku ini.
"Peremupuan Yang Mendahului Zaman" merupakan buku yang ditulis oleh Khairul Jasmi, diterbitkan tahun 2020 oleh Republika Penerbit dengan jumlah halaman 229. Buku ini menjadi sebuah karya yang sangat pantas untuk kita beri apresiasi.
Sebuah buku yang mengenalkan salah satu tokoh perempuan Indonesia dengan bentuk novel, di mana mempunyai cara penyampaian tersendiri ketika dibandingkan dengan buku-buku biografi seperti pada umumnya. Dan itu menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi pembaca.
Baca juga : Review Buku "Limitless" Karya Nadhira Afifa
Rahmah el-Yunusiyyah adalah tokoh/ulama perempuan yang berperan besar dalam pendidikan kaum perempuan di Padang Panjang. Beliau juga turut aktif dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Karya masterpiece-nya adalah mendirikan sekolah pertama khusus perempuan di Indonesia, bahkan pertama di Hindia Belanda. Yang dikenal dengan nama Diniyah Puteri Padang Panjang.
Kiprahnya dalam dunia pendidikan --khususnya perempuan, membuat rektor al-Azhar, Mesir, melirik sekaligus melakukan kunjungan ke Diniyah Puteri Padang Panjang, yang kemudian menjadi salah satu cikal bakal dibukanya fakultas untuk perempuan di Universitas tersebut (h. 185).
Beberapa saat kemudian, beliau bergantian diundang ke Mesir dan pada kesempatan itu beliau diberi gelar kehormatan dengan sebutan "Syekhah". Gaya busana yang senantiasa tampil dengan jilbab besarnya, tidak membatasi dirinya untuk melakukan gebrakan-gebrakan kebaikan dan melebarkan sayapnya dalam kebermanfaatan.
Dalam buku ini juga dikisahkan perjuangan Syekhah Rahmah el-Yunusiyyah dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Beliau menjadi salah satu pejuang dan pahlawan nasional dari jajaran kaum perempuan ketika itu.
Link Shopee buku Perempuan yang Mendahului Zaman : https://shope.ee/2AdwYr7RNg
Sosoknya menjadi panutan inspiratif bagi perempuan-perempuan setelah zamannya, termasuk era modernisasi seperti sekarang. Mengajak kaum perempuan untuk berperan aktif memberikan kemanfaatan bagi sekitarnya, serta berani bergerak dan menyuarakan kebenaran.
Syekhah Rahmah el-Yunusiyyah berulang kali mengatakan "sebuah bangsa, jika perempuannya tanpa ilmu, maka akan banyak malapetaka".
Baca lainnya : Review buku "A Cup of Tea" karya Gita Savitri
Hal itu mnejadi sebuah ungkapan yang mendorong kuat agar kaum perempuan tidak berhenti untuk belajar, apalagi dengan dalih perempuan tidak mampu berkarir dan berujung menjadi seorang ibu. Justru untuk menjadi seorang ibu, perlu penguasaan ilmu untuk membekali dan mendidik anak-anaknya dengan baik.
Perjuangan Syekhah Ramhah el-Yunusiyyah tersebut tidak berhenti sampai ajal menjemputnya. Semangat berjuang yang dimilikinya, sudah sepatutnya menjadi cambuk semangat untuk kita, bahwa selama napas masih bisa dihembuskan, maka pintu masih terbuka untuk mengarungi bahtera ilmu dan hal-hal baru lainnya.