Hubungan seseorang terhadap dirinya sendiri merupakan ikatan yang pasti namun tidak mudah untuk merasakannya. Ketika kita mempunyai rasa sayang dan memaafkan kepada orang lain, belum tentu hal tersebut telah ada untuk diri sendiri. Begitu juga ketika kita memberikan teguran atau sanksi kepada orang lain atas kesalahannya, apakah sudah bersikap demikian kepada diri sendiri?
Buku "Cara Mudah Berdamai dengan Diri Sendiri" menjelaskan bagaimana pentingnya seseorang menerima secara utuh apa yang ada pada dirinya. Buku ini ditulis oleh Amar Maulana pada tahun 2020. Dan diterbitkan melalui Cemerlang Publishing dengan jumlah halaman 146.
Baca lainnya : Review Buku "Kamu Gak Sendiri" Karya Syahid Muhammad
Pada bagian awal buku ini, kita akan diingatkan mengenai makna berdamai dengan diri sendiri. Karena hal itu tak jarang masih menjadi kebingungan tersendiri bagi sebagian orang. Misalkan dengan pertanyaan "apasih yang disebut dengan berdamai dengan diri", "bagaimana caranya berdamai dengan diri", pun juga "mengapa kita perlu berdamai dengan diri?"
Penulis menyampaikan bahwa hal pertama yang perlu dilakukan untuk memulai itu adalah mengenali diri sendiri. Mengenali semua hal yang ada pada diri, seperti apa saja yang bisa kita mampu dan apa saja yang perlu untuk diperbaiki. Atau secara sederhananya mengenali serta mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan diri.
Karena jika kita sudah mengenal diri, maka kita tidak akan menyalahkan sesuatu yang seharusnya di luar kontrol diri. Ibarat sebuah ruang, jika ruangan itu sempit dan berbentuk bundar maka tidak akan cocok dengan kursi jumbo yang berbentuk huruf L, sehingga tidak serasi dengan ruangan tersebut.
Baca juga : Review Buku "I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki 1" Karya Baek Se Hee
Jika pengenalan terhadap diri sudah berhasil dilakukan, maka itu menjadi gerbang untuk kita berdamai dengan semua hal yang ada dalam diri kita. Termasuk segala macam rasa traumatis yang pernah kita lalui.
Sedangkan cara agar kita mampu berdamai dengan segala rasa trauma adalah memaafkan diri atas hal-hal tersebut yang sudah terjadi. Karena menerima dan memaafkan bukan berarti melupakan, namun tidak membenci diri. Sama halnya bahwa menerima bukan hanya sekadar mengakui terjadinya sebuah peristiwa, melainkan juga menerima segala dampak yang muncul sesudahnya.
Seseorang yang sudah menerima dirinya dengan baik, maka ia akan menjalani hidupnya dengan lebih positif, meningkatkan kemampuan dirinya untuk lebih berkualitas serta tidak mudah tersulut emosi dan tetap bijak ketika menghadapi tantangan tertentu.
Cek buku di Shopee: https://shope.ee/9K6xkDYucj