Wednesday, August 24, 2022

Review Buku "Insecurity Is My Middle Name" - Karya Alvi Syahrin

Insecure bukan suatu hal baru di telinga kita, yaitu sebuah perasaan tidak percaya diri, minder, atau merasa takut atas keadaan yang kita tidak nyaman. Apalagi bisa dikatakan kita semua pasti pernah mengalaminya, entah itu dari kalangan muda atau pun tua. Karena insecure merupakan respons manusiawi saat menghadapi peristiwa-peristiwa tertentu. 

Namun yang jadi permasalahannya adalah ketika insecure terlampau menguasai diri kita, sehingga mengganggu keseimbangan kita dalam berpikir dan bersikap. Bahkan sampai melupakan kebaikan-kebaikan lain yang telah kita terima dan rasakan. 

"Insecurity is My Middle Name" menjadi sebuah karya yang menurutku tepat sekali atas keberadaannya. Buku ini menjadi salah satu buku favorit yang ditulis Alvi Syahrin. Diterbitkan oleh Alvi Ardhi Publishing dengan jumlah halaman 264. Bahkan sampai sekarang -saat artikel ini ditulis- buku ini sudah melalui proses Cetakan Ketujuh.

Baca juga : Review buku "I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki 1" Karya Baek Se Hee

Tentu bukan alasan ketika buku ini menempati tempat tersendiri di hati para pembaca. Rasa inseucre yang seolah menjadi jebakan yang dapat menghantui siapa saja, dijelaskan dengan apik dalam buku ini. Uraiannya juga tidak terbatas pada bagaimana rasa insecure itu ada pada diri seseorang, namun juga mengajak untuk menghadapi dan mengubah rasa insecure menjadi batu loncatan untuk menjadi lebih baik.

Cakupan isi dalam buku ini seputar alasan apa saja yang umum terjadi pada seseorang sehingga rasa insecure itu muncul. Seperti good-looking yang selalu menjadi tolak ukur penilaian pertama atas seseorang, kebingungan dalam menentukan skill, iri terhadap achievement yang didapatkan orang lain, dan masih banyak lagi.

Seperti halnya sebuah nasihat, terkadang ucapan motivasi tidak selalu tepat bagi orang yang menerimanya. Bisa jadi karena sudah merasa tahu apa yang seharusnya dilakukan, atau mungkin sudah terlalu banyak menelan berbagai ungkapan motivasi namun tidak memberikan perubahan yang signifikan.

Link Shopee buku Insecurity is My Middle Name : https://shope.ee/1fhfBKqBaS

Nah, dalam buku ini, nasihat-nasihat tersebut dikemas dalam bentuk ungkapan seorang teman yang menginginkan kebaikan untuk temannya yang sedang terjatuh, tidak menggurui namun dibuat seakan sangat dekat dengan kita. 

Seperti pada bagian "Insecurity 29: Iri dengan pencapaian teman-teman" (hal. 179). Penulis sembari menuliskan pengalamannya saat berada di titik itu. Di mana kegagalan beruntut menerpanya sedangkan teman-teman yang lain sedang berlari untuk sampai pada garis finish di depan. Namun pada akhirnya, ia berhasil melewati itu dan sampai pada proses yang sekarang, yaitu menuliskan buku-buku yang menjadi 'teman' bagi para pembaca. 

Di samping itu, penulis juga memberikan reminder dari sisi agama. Bahwa apa yang kita kejar mati-matian di dunia ini, jika tidak bertujuan untuk memperoleh kebaikan di akhirat, maka tidak ada maknanya.

Baca juga : Review Buku "Kamu Gak Sendiri" Karya Syahid Muhammad

Contoh lain adalah ketika membicarakan soal penampilan atau good-looking (hal. 13). Definisi rupawan/cantik/tampan (kesempurnaan fisik) yang sering menjadi penilaian serta dianggap privilege bagi seseorang, mengantarkan banyak di antara kita yang berlomba-lomba untuk menyempurnakan fisik, dengan anggapan karena tidak mempunyai nilai/value pada hal tersebut.

Melalui buku ini, kita diajak untuk tidak hanya fokus pada kesempurnaan fisik sehingga mengabaikan yang lain, seperti kualitas diri. Kita bisa terus berlatih mengasah kemampuan, belajar memperbanyak soft skill, hingga pada memperbaiki attitude yang selama ini masih kurang.

Dan pada bagian pamungkas, penulis mengatakan "if you feel insecure, Allah can make you feel secure, but every good thing takes time"

Semoga bermanfaat, semangat! 

0 comments:

Post a Comment